Aku Adalah Kiroshi
Hening oh hening. Bilamana seseorang merasakan apa yang aku rasakan malam itu. Dimana waktu itu terjadi. Dan mungkinkah semuanya akan terus berlanjut seperti ini ?
KRING......!!!!! Teleponku berbunyi. Spontan saja. Aku
terbuyar dari mimpikuku. Terasa seperti nyata sekali mimpiku itu. Aku bahkan
bisa merasakannya dan itu sangat menyatu sekali.
“Ya ?” Jawabku setelah menggangkat telepon.
“Apa ini Kiroshi ?” Jawabnya dengan penasaran.
“Bukan. Ini siapa ?”
“Em, bisa panggilkan Kiroshi untukku ?”
“Disini tidak ada yang bernama Kiroshi. Sepertinya kau salah
sambung.”Aku segera menutup teleponnya Dengan nada ramah dan senyum palsuku.
Kupikir, masih adakah salah sambung. Itu benar-benar sangat menyebalkan.
Malam telah tiba. Matahari meninggalkan telah pulang dan
bulan datang. Aku duduk di atas jendela. Malam ini sungguh sangat indah. Rasi
bintang terlihat sangat jelas sekali. Bulan juga sangat bersinar terang. Ku
pandangi langit gemerlap itu hingga hampir larut malam. Segera saja, aku bergegas
untuk tidur. Berharap tidur untuk malam ini seindah malam ini.
Semakin lama aku tertidur dan semakin lama aku terlelap.
Terlelap dan makin terlelap. Hingga akhirnya aku berada dalam sebuah tempat.
Aku merasa seperti tidak asing dengan tempat ini. Benar saja, ini taman
sekolah. Tiba-tiba, seorang perempuan menghampiriku. Rambutnya cokelat dan
indah terurai. Terpancar seperti sinar galaksi bila melihat bola matanya. Dia
semakin dekat padaku. Aku mundur perlahan ketakutan. Pikirku, siapa perempuan
ini?. Dia tampak sebaya denganku.
Semakin aku melangkah mundur ke belakang, ia semakin maju
mendekatiku. Dia makin dekat denganku. Hingga ia sangat dekat denganku dan
berada tepat di depanku. Ia menatap mataku. Lalu ia tersenyum kecil. Dia
mengarahkan kepalanya ke telingaku. Ketakuatanku kini makin menjadi-jadi.
Bibirku terasa terkunci. Lidahku seperti kayu. Jangankan untuk bicara. Hanya
berkata A secara terbata-bata benar-benar sulit sekali.
“Aku adalah Kau....” Bisiknya pelan di telingaku. Aku sangat
terkejut mendengar itu. Lalu ia pergi menjauh dari ku. Aku ingin mengejarnya
dan bertanya apa maksud perkataannya. Sayangnya, kaki ku sangat kaku. Sulit
untuk melangkah. Aku tampak seperti patung. Aku hanya bisa melihat dia pergi.
Semakin jauh hingga akhirnya ia benar-benar menghilang.
KRING......!!!!! Teleponku berbunyi. Aku terbangun dari
mimpiku. Terasa seperti nyata sekali mimpiku tadi malam. Aku bahkan bisa
merasakannya sampai sekarang. Tampaknya seperti permen karet di sepatuku dan
sulit untuk dilepaskan.
“Ya ?” Jawabku setelah menggangkat telepon.
“Apa ini Kiroshi ?” Jawabnya dengan penasaran.
“Tunggu, kau orang salah sambung itu kan. Aku kan sudah
bilang kalau.... ?”
“Em, bisa panggilkan Kiroshi untukku ?”
“Apa? Kau tidak mengerti bahasa manusia ya ? ” Tanyaku dengan
nada sedikit mengejeknya. Seketika saja, teleponnya ditutup. Aku kaget dan
bingung.
“Ada apa dengan orang ini ? Dasar orang aneh.”
Malam kembali datang. Aku sedang terlelap tidur. Lelapku
semakin dalam. Hingga akhirnya, aku tiba di suatu tempat.
” Astaga, ini taman sekolah. Jangan-jangan ini mimpi yang
sama seperti yang kemarin” Pikirku dalam hati. Benar saja. Perempuan itu hadir
lagi dan ia berjalan mendekatiku. Kali ini aku tidak melangkah mundur lagi. Aku
hanya diam. Menunggu ia datang.
“Kau adalah aku. Ingat itu.........” Bisiknya pelan.
Seketika ia menghilang sebelum aku sempat bertanya padanya.
KRING......!!!!! Telepon kembali berbunyi. Tepat setelah
itu, aku terbangun dari mimpiku dan perasaan seperti hari-hari sebelumnya
seperti biasa benar-benar sangat nyata.
“Siapa kau? Apa kau masih ada hubungannya dengan mimpiku
semalam?” Tanyaku dengan nada tegas dan penasaran.
“Maaf, saya hanya ingin menanyakan alamat anda. Ini kiriman
dari Toko Kuji. Apa mau diantar sekarang?” Jawabnya dengan ramah.
“Oh, maafkan aku. Nanti biar aku hubungi lagi. Terima
kasih.” Kataku singkat. Aku merasa sangat malu sekali. Aku benar-benar salah
sangka. Aku hanya berpikir orang itu masih berhubungan dengan mimpi-mimpiku
itu.
Siangnya, setelah pulang sekolah, telepon berdering kembali.
Aku berjalan mendekati telepon kemudian mengangkatnya.
“Ya ?”
“Apa ini Kiroshi ?”
“Ya. Aku Kiroshi”
“Dengarkan aku. Tepat jam 12.12 datanglah kemari. Jika
tidak, Yuri akan ku bunuh.” Sontak saja. Aku sangat terkejut. Dia mengatakan
bahwa aku akan ia bunuh. Sebenarnya ada apa ini ?, pikirku.
Saat malam datang dan aku tertidur, seperti dugaanku mimpi
itu muncul lagi. Kali ini, sebelum perempuan itu datang menghampiriku, aku
datang mendekatinya.
“Katakan benar atau salah. Aku adalah kau. Lalu kau adalah
aku ?” Tanyaku tegas pada perempuan itu.
Ia hanya tersenyum kecil. Lalu ia menjawab, “Benar”
“Kenapa begitu? Sebenarnya apa yang terjadi ?” Tanyaku
penasaran. Lalu perempuan itu memberikanku sebuah buku catatan kecil padaku.
Kemudian ia pergi.
Saat aku terbangun, aku sudah memegang buku catatan kecil
itu. Aku segera membaca buku itu. Kuperhatikan setiap kalimatnya. Aku berharap
semoga ada petunjuk untuk semua kemisteriusan ini. Aku serasa seperti dalam
sebuah lingkaran. Dimana hidupku sudah diatur oleh seseorang. Lalu, tidak ada
hari esok untukku.
Ketika pukul 12.12, aku pergi sesuai perintah di telepon
itu. Hipotesisku adalah tempat itu ialah taman sekolah. Kemudian aku pergi
menuju taman sekolah. Disana tampak sepi dan hening. Entah kenapa tiba-tiba
saja ada kabut disekitar taman. Mataku tidak bisa melihat jelas karena kabut. Tiba-tiba,
aku mendengar lantunan suara. Suara seorang gadis menyanyi. Liriknya sama seperti mimpiku waktu itu.
Hening oh hening. Bilamana seseorang merasakan apa yang aku rasakan malam itu. Dimana waktu itu terjadi. Dan mungkinkah semuanya akan terus berlanjut seperti ini ?
Ketika kabut tebal mulai menghilang, sedikt demi sedikit aku
mulai bisa melihat dengan jelas kambali. Lalu aku sangat terkejut. Gadis yang
bernyanyi iyu sedang duduk di ayunan taman dan dia adalah aku. Kemudian aku
melihat diriku sendiri. Aku meraba-raba wajahku. Benar, aku gadis itu. Aku
gadis di mimpi itu. Aku Kiroshi dan dia Yuri.
Tiba-tiba, sesosok pria berpakaian ninja datang mendekati
yuri dan menyekapnya dari belakang aku segera berlari dan menghentikannya. Pria
itu seketika langsung menghentikan aksinya ketika aku datang.
“Kiroshi, diamlah. Jangan mengacau.” Kata pria itu dan ia
sangat marah.
“Itukah caramu menemukan dirimu ? Berapa banyak perempuan
yang kau bunuh ? Akankah aku selanjutnya, adikmu sendiri Kak Arashi ?” Tanyaku
dengan kecewa.
“Kiroshi... Kau.... Ah, ini tidak adil. Kenapa ? Kenapa
harus aku yang terhianat ?“
“Kak, sadarlah. Aku tau ini bukan dirimu. Jangan kau tutupi
semua dengan kebohongan. Semakin lama kakak berbohong pada diri kakak sendiri,
kakak tidak akan pernah menemukan diri kakak. Jangan kakak membohongi diri
kakak sepertiku.” Nasehatku pada Kak Arashi. Kemudian aku berlari mendekati Kak
Arashi dan memeluknya dengan erat.
“Inilah diri Kak Arashi yang sebenarnya. Kakak yang ramah,
murah tersenyum dan pelukan kakak yang hangat. Itulah kakak. Kak Arashi adalak
kakak untuk Kiroshi dan Kak Arashi adalah kekasih untuk Yuri.” Kataku bijak.
Setelah semua kejadian itu, kini aku mengenal siapa diriku.
Aku ternyata telah berbohong pada diriku sendiri. Hingga pada akhirnya aku
tidak mengenal siapa diriku dan menjadi orang lain. Buku catatan kecil itu
adalah riwayatku dan setelah aku membacanya, aku mulai menemukan diriku lagi.
Karena akulah, Yuri menjadi diriku. Aku telah menghilangkan dirinya yang
sebenarnya. Sekarang, Kak Arashi adalah Kak Arashi, Yuri adalah Yuri dan aku
adalah Kiroshi.
Komentar
Posting Komentar