Anak Bulan
Tepat jam 10 malam, aku masuk ke kamar. Kurebahkan tubuhku di atas tempat tidur. Lampu tidur mulai ku redupkan. Entah kenapa, saat aku hendak memejamkan mata tiba-tiba saja aku teringat dengan perkataan Lusi tadi siang di sekolah. Perkataan Lusi itu benar-benar membuat jantungku hampir kehilangan tenaga untuk berdetak. Awalnya aku acuh dengan perkataan Lusi yang terkesan aneh itu. Tapi, aku tidak bisa melupakannya dan malah membuatku gelisah sekarang. Saat itu, tepatnya saat jam istirahat, di kelas aku duduk di bangku paling depan dekat dengan jendela disebelah kiriku. Jendela kelasku berbeda dari jendela-jendela yang ada di ruangan-ruangan sekolah. Ukuran jendela kelasku cukup tinggi tapi tidak terlalu lebar. Tingginya dua kali dari tinggi ku. Hanya sebuah gorden yang menutupinya. Jika aku bosan saat guru mengajar, aku bisa melihat keluar jendela. Dari sana, aku bisa melihat taman sekolahku. Ada beberapa pohon mangga dengan buahnya yang hampir masak. Dibawah pohon, terdapat bangku ...